Sabtu, 01 Maret 2014

FYI 


Manajemen Produksi Acara Televisi

Produksi televisi adalah suatu proses kreatif yang melibatkan penggunaan peralatan – peralatan yang rumit dan koordinasi sekelompok individu yang mempunyai kepekaan estetis dan kemampuan teknis untuk mengkomunikasikan pikiran dan perasaan kepada penonton. Di bagian manapun kita berperan , harus di sadari bahwa proses produksi televisi adalah suatu team work. Bahkan dengan hanya sebuah camera praktis sekalipun , kita masih membutuhkan bantuan orang lain untuk memegang microphone , lampu , reflektor , atau alat yang lain. Supaya kita memperoleh hasil yang maksimal. Lebih banyak peralatan yang kita gunakan , lebih banyak orang yang ambil bagian. Jadi tugas utama dalam produksi televisi adalah bekerja dengan orang lain , baik yang berada di depan camera ( aktor , aktris , presenter ) ataupun yang berada di belakang ( crew produksi , teknisi , sutradara , dan yang sebagainya. )

Peralatan Produksi
Peralatan produksi televisi yang utama adalah camera . semua jenis camera video pada prinsipnya bekerja dengan cara yang sama yaitu mengubah gambar optik yang dihasilkan oleh lensa mennjadi sinyal elektronic yang di namakan sinyal video. Sinyal ini akhirnya di ubah kembali oleh pesawat televisi menjadi gambar yang bisa di lihat oleh pemirsa. Lensa adalah bagian dari yang terpenting dari camera lensa memiliki bagian pandangan tertentu dan menghasilkan gambar optik yang di teruskan ke permukaan tabung atau CCD ( Charge Choupled Device ) . Ada bermacam jenis lensa lensa wide angle lensa standart lensa tele akan tetapi yang biasa di pergunakan pada camera video adalah lensa zoom.
Alat penyangga camera sangat penting untuk kestabilan gambar . dengan menggunakan treepode dan dolly atau pedestall . kita bisa menggerakkan camera di lantai studio secara luwes , membalik keararh lain , menaikkan camera atau menurunkannya , mengikuti obyek yang bergerak dengan stabil dan enak. Seperti mata manusia , camera tidak dapat melihat tanpa sinar . pengetahuan tentang berbagai peralatan lighting ( lampu filter , dimmer , reflektor ) sangat penting . Tanpa penyinaran yang baik , camera yang canggih sekalipun tak akan mampu menghasilkan gambar yang baik. Sebaliknya penataan lighting tak akan bisa membantu kita memperoleh gambar yang kita inginkan . apabila camera tidak bisa melihat dengan baik. Tujuan lighting supaya camera video cukup mendapatkan cahaya untuk melihat obyek untuk mendapatkan kesan adanya ruang waktu dan suasana dari suatu adegan. Walaupun dalam istilah televisi tidak termasuk audio , namun bagian suara juga merupakan unsur yang penting , fungsi audio di dalam program televisi tidak hanya menyajikan informasi dari gambar ( visual ) saja , tetapi juga untuk menciptakan suatu suasana sebagai pendukungadegan , sehingga penonton bisa ikut merasakan peristiwa atau adegan yang sedang di pertunjukkan. Gambar program televisi sering menggoda banyak orang untuk mengabaikan audio , maka audio dalam suatu produksi sering rendah kualitas dan mutunya. Untuk itu kita harus memberi perhatian khusus pada unsur-unsur produksi audio.
Peralatan – Peralatan Lainnya.
·                    video cassette recorder ( VCR ) alat perekam caset video
·                    Camera control unit ( CCU ) alat untuk mengatur camera , serta
          mencocokkan camera dengan peralatan lain , pengatur balans warna
          video level dan diafragma (IRIS )
·                    Time base corrector , untuk mengoreksi kesalahan – kesalahan hasil
          rekaman ,menstabilkan sinyal video dari VCR apabila di transfer ke
          peralatan lainnya.
·                    Switcher , vision mixer atau di sebut juga special effects generator , untuk
          membuat perpindahan gambar dari satu sumber video ke sumber video
          lain , menciptakan special effects , memilih gambar dari satu sumber
          untuk di rekam ( on air )
·

Staff dan Produksi
PRODUSER bertanggung jawab atas seluruh produksi , dari mulai perencanaan , penulisan naskah , produksi final dan editing . bertanggung jawab atas anggaran , biaya produksi dan merorganisir segala hal , termasuk operasi produksi dan team . untuk itu
produser perlu di bantu oleh sejumlah assistant produser atau associate producer 

PROGRAM DIRECTOR
bertanggung jawab atas hasil audio dan visual yang di ciptakan , mengarahkan pemain , mengkoordinir seluruh crew baik yang berada di control room maupun di studio floor . director juga harus memperhatikan beberapa monitor sekaligus , baik monitor camera atau dari sumber video yang lain ( VTR ) , dan memilih shot _ shot yang akan di rekam ( ON AIR ).

ASSISTANT DIRECTOR
membantu program director dengan menyiapkan pemain , peralatan , dan bahan _ bahan yang akan di gunakan , juga mengarahkan anggota team produksi lainnya .

PRODUCTION ASSISTANT bertanggung jawab membantu produser , director , dan anggota crew yang lain , biasanya bekerja di control room dengan macam _ macam catatan , membuat perubahan _ perubahan yang perlu pada naskah , membagikan naskah kepada semua crew , menyiapkan bahan pendukung produksi , production assistant juga sering bekerja di studio floor , memegang cue card untuk pemain , membisikkan kepada pemain dialog yang harus di ucapkan apabila kelupaan selama latihan.

TECHNICAL DIRECTOR bertanggung jawab dalam mermpersiapkan dan menyetel semua peralatan yang akan di pergunakan , supaya alat yang yang satu dengan lainnya bisa singkron , bertugas mengawasi crew technic dan peralatan lainnya . technical director bertindak sebagai switcherman yang mengoperasikan peralatan videon mixer .

AUDIO TECHNICIAN bertanggung jawab pada bagian audio , dengan menghadapi peralatan mixing , audio mixer , dan bermacam _ macam sumber audio ( microphone , tape recorder ) menagtur balans suara dari berbagai sumber juga mengatur penempatan microphone .

LIGHTING DIRECTOR
bertanggung jawab atas perencanaan dan pelaksanaan tata cahaya , mengatur penempatan sumber cahaya , mengarahkannya , sehingga memperoleh efek yang di inginkan

ART DIRECTOR bertanggung jawab atas perencanaan setting dekorasi , mengawasi konstruksi set , penataan grafik , dan sebagainya .
FLOOR DIRECTOR bertanggung jawa atas pelaksanaan produksi di dalam studio floor , melihat bahwa segalanya berlangsung dengan baik , bertindak sebagai penghubung untuk menyampaikan pesan – pesan program director pada crew dan pemain , memberi aba – aba ( cue ) atau tanda – tanda pada pemain setelah mendapat perintah dari sutradara.

JURU CAMERA mempersiapkan camera dan mengatur camera sehingga memperoleh gambar dengan komposisi yang baik.

VIDEO TAPE OPERATOR
bertanggung jawab atas kualitas technic hasil rekaman pada VCR ( video cassette recorder ) , sekaligus mengoperasikannya .
Pelaksanaan Produksi
Produksi suatu program sesungguhnya mungkin hanya makan waktu 30 menit , tetapi ini hanya bagian kecil dari keseluruhan proses produksi , jauh sebelum kita masuk ke studio dan control room , program harus di rencanakan dan di operasikan secara rinci .
Pelaksanaan produksi umumnya di bagi menjadi 4 tahap :
1.       pra produksi
2.       set up peralatan dan latihan
3.       produksi
4.       pasca produksi
tentu saja umumnya semua jenis produksi harus di laksanakan dalam tiap tahap , atau di berikan tekanan yang sama pada masing – masing tahap . misalnya program siaran berita yang setiap hari atau bahkan mungkin setiap jam hanya membutuhkan sedikit persiapan set dan latihan . sementara itu drama atau musik yang harus di rekam setiap bagian adegan , masih memerlukan penambahan gambar – gambar sisipan dalam editing nanti sehingga membutuhkan waktu yang lama .

1. Pra Produksi. ( pre production planning )
Perencanaan untuk 1 program mungkin bisa berhari – hari , berminggu – minggu , atau bahkan berbulan – bulan , sebelum produksi yang sesungguhnya .Program yang rumit , lebih lama waktunya yang di butuhkan dalam tahap ini . selama tahap ini , producer dan director bekerja sama dengan penulis untuk menyempurnakan naskah . anggota team produksi utama ( produser , director , dan scienic designer ) mengadakan pertemuan untuk diskusi prigram dan bagian yang akan di tangani. Tahap pra produksi adalah kunci keberhasilan produksi. Kesulutan – kesulitan bisa di hindari bila produksi telah di rancang dan di rencanakanjauh sebelumnya secara hati – hati dan teliti . dengan seluruh anggota team produksi yang sadar akan tugas dan tanggung jawabnya masing – masimg . lebih mudah mengoreksi masalah – masalah pada kertas selama pra produksi .dari pada kemudian menemukan kesulitan – kesulitan pada saat produksi , sehingga biaya produksi bisa di tekan .
2. Persiapan Dan Pemasangan Alat.
Mendekati proses produksi yang sesungguhnya , studio dan control room harus dipersiapkan . banyak waktu yang di butuhkan untuk set up harus di tentukan selama pra produksi . dan selalu tergantung pada kerumitan program dan biaya. Dan seluruh team harus tahu dengan tepat apa yang di butuhkan dan mengawasi crewnya dalam menyelesaikan tugasnya sesuai dengan job disk masing – masing . dan setiap kepala divisi koordinasi dgn kepala divisi yang lain. Setelah kepala divisi sudah mengumpulkan kesiapan anak buahnya mereka harus koordinasi kepada technical director sebagai penanggung jawab suatu produksi. Karena semua kesiapan dan kelayakan sarana yang akan di gunakan di bawah naungan technic director.
3. Produksi
A. produksi lapangan.
ENG ( ELECTRONIC NEWS GATHERING ). Produksi berita elektronic.
Proses rekaman video jenis berita dengan menggunakan peralatan yang mudah di bawa ( PORTABLE ) misalnya camera dengan vcr portable dan 1 microphone , dengan crew seorang juru camera di sertai seorang sutradara yang sekaligus merangkap sebagai reporter .
EFP ( ELECTRONIC FIELD PRODUCTION ). Produksi lapangan elektronik. Sama dengan ENG , hanya jenis program yang di produksi adalah dokumenter , sinetron , ( film style )
MCR ( MULTI CAMERA REMOTE ). Produksi lapangan dengan mempergunakan camera lebih dari satu , dengan di bantu peralatan lain seperti switcher , tv monitor , sound audio system . produksi yang di rekam adalah sinetron , musik , olah raga , dll.



B. produksi studio.
LIVE program di siarkan secara langsung , tahap produksi merupakan tahap akhir dalam suatu proses , kebanyakan program – program berita , olah raga , upacara kenegaraan yang di siarkan secara langsung.
VIDEO TAPING program yang di rekam dengan video / video cassette.
LIVE ON TAPE produksi yang berlangsung terus tanpa berhenti sampai akhir program , editing hanya dalam hal – hal khusus ( insert editing )

4. Pasca Produksi. ( pos produksi )
a. studio strike------- > semua peralatan / setting di bongkar.
b. Video tape editing
c. Audio sweetening / dubbing
d. Evaluasi program






TV Programming
Dari sudut pemirsa, Programming adalah proses penyediaan materi siaran yang sesuai keinginan dan kebutuhan pemirsa yang dapat ditonton pada waktu yang paling sesuai bagi mereka; Sedangkan bagi stasiun TV, Programming adalah mendapatkan dan mengembangkan program serta menjadwalkan penyiaraannya agar dapat menarik sebanyak mungkin pemirsa dan bersaing dengan seluruh kompetitor yang ada.
 Waktu yang paling sesuai bagi pemirsa untuk menonton acara TV adalah diluar waktu yang digunakan untuk melaksanakan kegiatan sehari-hari (seperti diluar waktu kerja, waktu sekolah, tidur dan lain-lain), biasa disebut sebagai Prime Time. Periode Prime Time merupakan waktu yang paling potensial untuk banyak penontonnya dan kesempatan terbesar untuk bersaing dengan stasiun lainnya. Prime time dapat berbeda – beda untuk setiap negara, dapat dikelompokkan atas : Morning Time, Afternoon Prime Time, dan Evening Prime Time
Saat orang pertama kali membuat televisi, mereka menyadari bahwasanya televisi itu hanyalah merupakan suatu alat elektronik yang sama halnya dengan alat elektronik yang lainnya. Akan tetapi dengan kehadiran televisi yang merupakan alat ini, maka impian khalayak untuk dapat “melihat sesuatu dari jarak jauh” telah menjadi kenyataan. Televisi akan berfungsi sebagaimana mestinya apabila terdapat “suatu sistem yang besar” dari apa yang disebut dengan Sistem Penyiaran Televisi. Sistem penyiaran televisi itu
terdiri dari : • Sistem Produksi Acara
• Sistem Pemancaran
• Siste         m Penerimaan
yang kemudian ketiga sistem ini disebut dengan Trilogi Of Television. Sistem Produksi Acara Televisi, tidak dilakukan begitu saja tanpa adanya perencanaan yang matang dan pelaksanaan evaluasi sesudahnya. Ada beberapa proses yang harus dilewati sehingga tayangan hasil produksi bisa secara rutin dilakukan. Hal-hal semacam inilah yang harus menjadi perhatian serius bagi orang-orang yang mengaku sebagai pekerja televisi, khususnya pekerja televisi yang tergabung dalam departemen / divisi program. Departemen / Divisi Program sangat bertanggung jawab dalam cakupan :
• Orientasi Program
• Kebijakan Program
• Strategi Penyusunan Program
• Sumber-sumber Acara
• Pola Acara
• Kriteria dan Format Acara
• Kontinuitas Acara
• Kualitas Acara dan
• Pengembangan Program
yang kemudian akan kita sebut sebagai TV Programming.
Untuk itulah orang-orang divisi program yang bertanggung jawab dalam hal TV Programming ini harus senantiasa berpikir dan bekerja keras, karena divisi program inilah yang menjadi penentu bagi keberhasilan sebuah stasiun televisi dalam memperebutkan perhatian khalayak. Dengan kata lain TV Programming sangat menentukan keberhasilan suatu stasiun penyiaran televisi. Salah satu catatan penting dalam filosofi programming ala Peter Herford adalah:
1.     Tidak ada rumusan yang ajaib untuk menjalankan stasiun televisi yang sukses untuk semua perekonomian. Tidak ada dua stasiun TV yang sama persis, tidak ada dua gaya manajemen yang sama persis.
2.     Menjalankan stasiun TV dalam kota dengan penduduk 10.000 jiwa membutuhkan kemampuan yang sama dibandingkan dengan menjalankan stasiun TV dalam kota dengan penduduk 10 juta jiwa